Jakarta terus berkembang menjadi megapolitan dan menjadi salah satu yang terbesar di dunia di abad ke-21 ini. Kehidupan perkotaan yang semarak dengan berbagai keragaman, warisan budaya yang berasal dari berbagai masyarakat yang heterogen.
“Jakarta, yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa, mencatat tingkat polusi udara yang tidak sehat hampir setiap hari,” muat media itu mengutip laporan IQAir.
Hal senada juga dimuat media Singapura Strait Times. Artikel video juga dimuat dengan judul “Jakarta named world’s most polluted city“.
Tak dapat dipungkiri tentunya polusi yang terjadi berasal dari masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan. Sebagai kota megapolitan penduduk terbanyak sebagian besar berasal dari golongan muda yang kebanyakan adalah pelajar. Untuk mewujudkan karakter peduli terhadap lingkungan tentunya di butuhkan edukasi yang tepat.
Sekolah sebagai lingkungan utama dalam kegiatan belajar mengajar seharusnya dapat memberikan kenyamanan bagi siswa. Kebutuhan murid salah satunya adalah belajar. Kegiatan belajar mengajar tidak harus sepenuhnya di lakukan di dalam kelas, dibatasi oleh dinding dinding kelas dan membatasi daya berfikir murid dalam menerapkan konsep konsep konsep pembelajaran yang ada, menggunakan lingkungan di luar kelas bisa digunakan dalam pembelajaran. Namun sayangnya, kesadaran warga sekolah terhadap kebersihan masih minim untuk menjaga kebersihan khususnya diluar kelas.
Oleh sebab itu senada dengan pembahasan- pembahasan di atas maka dibuat sebuah program yang mampu mengelola pembelajaran yang digemari murid sehingga mampu berdampak positif pada murid yang berasal dari latar belakang kecerdasan, emosional dan ekonomi berbeda beda agar murid tetap terlayani dengan baik di sekolah.
Selaras dengan Misi SMAN 13 Jakarta point pertama yaitu “Mendidik seluruh warga sekolah untuk mengenal, mencintai, dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, asri, aman, nyaman dan menyenangkan” dan point terakhir “Membentuk seluruh warga sekolah menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat”. Maka saya mengangkat Program kepedulian terhadap lingkungan yang berasal dari suara siswa bertajuk MURI 1000 AROMATHERAPHYCANDLES MADE FROM WASTE COOKING OIL (JELANTAH) PRESENTED BY GALAS FOR JAKARTA dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Perayaan HUT Kota Jakarta ke 497 Tahun.
Kegiatan pengolahan limbah terbesar ini merupakan suatu wujud dari rasa kepedulian lingkungan terhadap keberlangsungan kehidupan di bumi dan sebagai sarana membangun jiwa inovatif, kreatif dalam rangka mempersiapakan ekonomi sirkular berbasis keterampilan murid khususnya dan warga di sekitar wilayah SMAN 13 Jakarta.
0 Comments